facebook

Sabtu, 26 November 2011

Tugas Etika Profesi Akuntansi (Tugas Softkill 2)

1. Contoh penerapan etika dalam dunia bisnis pada era perdagangan bebas sekarang ini !
Jawab :
a. Etika Bisnis dibangun berdasarkan Etika Pribadi.
Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran.
b. Etika Bisnis membutuhkan Integritas.
Integritas merujuk pada keutuhan pribadi, kepercayaan dan konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan melaksanakan komitmen.
c. Etika Bisnis membutuhkan kejujuran.
Bukan jamannya bagi perusahaan untuk mengelabuhi pihak lain dan menyembunyika cacat produk. Jaman sekarang adalah era kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang dimiliki oleh produknya.
d. Etika Bisnis membutuhkan Perencanaan Bisnis.
Sebuah perusahaan yang beretika dibangun di atas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup di dalam ruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
e. Etika Bisnis itu dimulai dari pimpinan.
Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang beretika akan menjadi teladan bagi anak buahnya.
f. Etika Bisnis membutuhkan keuntungan.
Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
g. Etika Bisnis berdasarkan nilai.
Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.

2. Sebutkan contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis !
Jawab :
a. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga, atau dengan perusahaan yang di kontrol oleh personal tersebut. Contoh Penempatan pegawai atau perpanjangan jasa dari kerabat atau kenalan karyawan.
b. Segala penjualan pada atau pembelian dari perusahaan yang menguntungkan pribadi. Contoh ketika perusahaan melakukan pembelian dan karyawan disuruh untuk membeli alat–alat kantor tetapi karyawan tersebut memanipulasi harga pembelian dari harga normal menjadi harga yang lebih sehingga keuntungan diambil oleh karyawan tersebut.
c. Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan perusahaan. Contoh seorang karyawan memanfaatkan fasilitas kantor yang diberikan perusahaan untuk urusan kerja dimanfaat kan sebagai kepentingan pribadi atau keluarganya.
d. Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan dengan atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan/pesaing (competitor). Contoh: Seorang karyawan disebuah perusahaan memiliki usaha dibidang penyedian bahan baku, dan kemudian karyawan tersebut berusaha menggantikan aktifitas pemasok lain dengan memasukkan pasokan bahan baku dari usaha yang dia miliki tersebut ke perusahaan tempat dia bekerja.
e. Segala penerimaan dari keuntungan dari seseorang / organisasi pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan. Contoh karyawan dilarang untuk menerima hadiah atau pertukaran hadiah dimana penerimanya adalah suami/ istri, kerabat atau kenalan dari karyawan.

3. Menurut pendapat saudara seperti apakah bisnis yang beretika & bermanfaat itu ?
Jawab :
a. Bisnis yang benar–benar menjamin tingkat kepuasan, baik pada konsumen maupun produsen yang memiliki etika yang bertindak sebagai rambu–rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.
b. Mengevaluasi iklim organisasi, sehingga nilai-nilai etika berbisnis bukan sekedar cookie cutter, namun dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku etis yang diharapkan.
c. Memberi imbalan pada perilaku etis, contoh memberikan reward berkaitan dengan perilaku etis yang adil dan konsisten.
d. Mekanisme melindungi pelapor (whistle blower) atas perilaku yang tidak etis.
e. Membentuk komisi penegak etis untuk penegakan standar norma dan nilai yang diharapkan.
f. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu)
g. Pemimpin sebagai role model, maksudnya pemimpin menjadi model teladan yang kelihatan dalam perilaku dan mengambil keputusan etis bagi karyawan dan organisasi.

Alasannya yaitu : Bukan hal yang mudah melakukan bisnis yang beretika dan bermoral jika tidak diawali niat yang baik dari para pelaku bisnis menciptakan lingkungan bisnis yang kian sehat & kondusif secara etis. Karena bisnis yang bermoral dan beretika itu akan dapat membimbing anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus selalu di patuhi dan dilaksanakan dan menjamin tindakan yang positif dari setiap anggota bisnis tersebut. Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era globalisasi.


Muslicha Visitasari
20208864
4EB15